MICHAEL William Putra Soeryadjaya, cucu pendiri grup otomotif raksasa Astra, kembali menambah kepemilikan sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (IDX: SRTG) pada awal Juli 2025.
Sebuah langkah yang mencerminkan keyakinannya pada prospek jangka panjang perusahaan investasi terkemuka di Indonesia.
Pada 2 Juli 2025, Michael membeli 182.300 saham tambahan pada harga pelaksanaan Rp1.575 per saham, dengan total dana yang dikucurkan mencapai sekitar Rp287,12 juta.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham Saratoga atas nama pribadi Michael kini tercatat sebesar 5.410.000 lembar saham.
Atau setara dengan sekitar 0,03989 persen dari modal disetor perusahaan, naik dari sebelumnya 0,03854 persen.
Kenaikan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program insentif jangka panjang (long-term incentive plan) yang ditawarkan perusahaan kepada manajemen seniornya.
Baca Juga:
Purbaya Tancap Gas! LPS Janji Berani Bongkar Krisis Bank BPR
Gula Petani Diserbu BUMN! Pemerintah Guyur Rp 1,5 Triliun
Belanja APBN 2024 Efisien, Pertumbuhan Stabil, dan Defisit Tetap Terkendali
“Pelaksanaan program insentif jangka panjang perseroan ini merupakan bagian dari upaya mempertahankan dan memotivasi manajemen senior.”
“Dengan kepemilikan saham secara langsung,” kata Sandi Rahaju, Corporate Secretary Saratoga, melalui keterangannya resmi di situs BEI Idx.co.id.
Saratoga Investama Sedaya, Strategi Investasi Jangka Panjang dan Diversifikasi Portofolio
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dikenal luas sebagai salah satu perusahaan investasi terkemuka di Indonesia, dengan strategi investasi jangka panjang pada sektor-sektor strategis seperti energi, infrastruktur, dan konsumer.
Sejak didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno pada tahun 1997, perusahaan ini berperan sebagai kendaraan investasi yang memfokuskan diri pada perusahaan-perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi di pasar domestik.
Baca Juga:
Danantara Evaluasi Total Manajemen BUMN, Tunda Perubahan Pengurus
Danantara Siap Gerakkan Modal Nasional untuk Proyek Inklusif dan Berkelanjutan
Dari Lahan Kopi ke Pasar Global: DBS Danai UMKM Sosial Lewat Skema Inovatif
Dalam laporan tahunan terbarunya, Saratoga melaporkan nilai aset bersih per saham sebesar Rp3.150 per akhir kuartal pertama 2025, jauh di atas harga pasar sahamnya yang pada penutupan perdagangan 4 Juli 2025 tercatat di level Rp1.580 per saham.
Diskon pasar terhadap nilai aset bersih Saratoga mencerminkan potensi upside bagi investor jangka panjang, sebuah alasan yang mungkin memperkuat keputusan Michael untuk meningkatkan kepemilikannya.
“Sebagai perusahaan investasi publik, kami selalu berupaya menjaga tata kelola perusahaan yang baik.”
“Sekaligus menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham,” jelas Sandi Rahaju dalam laporan tahunan perseroan, yang dapat diakses melalui laman resmi Saratoga.
Program Insentif Manajemen Dampaknya bagi Nilai Perusahaan Jangka Panjang
Langkah penambahan kepemilikan saham oleh manajemen melalui program insentif jangka panjang menjadi tren yang kian populer di kalangan emiten papan atas di BEI.
Skema ini bertujuan menyelaraskan kepentingan manajemen dengan kepentingan para pemegang saham, karena manajemen ikut menanggung risiko fluktuasi harga saham yang terjadi di pasar.
Baca Juga:
Sinergi BUMN dan Desa: Distribusi Beras, Gula, dan Minyak Meluas
Partai Golkar Dorong Reuni Pemimpin Bangsa, Sarankan Diplomasi Nasi Goreng Bersama Mega dan Jokowi
Kerja Sama Danantara dan Crédit Agricole CIB Fokus Energi Terbarukan dan Infrastruktur Digital
Berdasarkan keterangan Sandi Rahaju, pelaksanaan program insentif ini dilaksanakan secara bertahap, dengan sejumlah persyaratan kinerja keuangan dan operasional yang harus dicapai oleh manajemen dalam periode tertentu.
“Insentif saham ini dirancang untuk memastikan fokus manajemen pada pertumbuhan nilai perusahaan yang berkelanjutan,” ujarnya dalam dokumen resmi ke BEI.
Kepemilikan saham oleh manajemen senior Saratoga, meskipun dalam porsi kecil terhadap total saham beredar, memberikan sinyal positif.
Baik kepada investor ritel, maupun institusi mengenai komitmen jangka panjang pengelola perusahaan terhadap kinerja perusahaan.
Pasar Saham Indonesia, Kinerja SRTG, dan Tantangan Perekonomian Global
Penambahan saham oleh Michael terjadi di tengah volatilitas pasar saham Indonesia yang masih dipengaruhi oleh ketidakpastian global.
Termasuk perlambatan ekonomi Tiongkok dan kebijakan suku bunga tinggi di Amerika Serikat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu ditutup di level 7.320, melemah tipis dibandingkan pekan sebelumnya, sementara saham SRTG sempat bergerak di kisaran Rp1.570–1.590 per saham.
Menurut data Bloomberg, kinerja saham SRTG sepanjang tahun berjalan (year-to-date) masih mencatatkan koreksi sekitar 5,2%.
Seiring dengan penyesuaian valuasi sejumlah portofolio investasinya, terutama di sektor energi dan batu bara yang menghadapi tekanan harga komoditas.
Namun demikian, para analis melihat valuasi Saratoga relatif menarik bagi investor yang berorientasi pada nilai (value investor) mengingat portofolio aset Saratoga tetap mencetak arus kas yang solid.
“Manajemen Saratoga punya rekam jejak yang baik dalam membaca tren ekonomi domestik dan global.”
“Sehingga langkah mereka tetap relevan untuk jangka panjang,” ujar analis senior Samuel Sekuritas Indonesia, yang dikutip dari laporan riset mereka pada awal Juni 2025.
Kepemilikan Manajemen Saratoga Sinyal Komitmen pada Pertumbuhan
Penambahan kepemilikan saham oleh Michael William Putra Soeryadjaya melalui program insentif jangka panjang Saratoga.
Mencerminkan optimisme manajemen terhadap masa depan perusahaan di tengah tantangan ekonomi global.
Meski porsi kepemilikan yang bertambah hanya sekitar 0,0013%, langkah ini menunjukkan bahwa jajaran eksekutif Saratoga tetap percaya diri terhadap strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Dengan valuasi saham yang masih berada di bawah nilai aset bersihnya, Saratoga tetap menawarkan peluang bagi investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang.
Diskon pasar terhadap nilai aset Saratoga menjadi salah satu alasan para manajemen senior ikut menempatkan investasinya sendiri ke dalam saham perusahaan.
Dukungan tata kelola yang baik dan komitmen manajemen untuk menyelaraskan kepentingan dengan para pemegang saham akan terus menjadi faktor penting bagi kredibilitas Saratoga di mata pelaku pasar.
Sebagaimana disampaikan oleh Corporate Secretary Saratoga, “Kami percaya bahwa strategi investasi jangka panjang dengan tata kelola yang baik tetap akan menghasilkan nilai bagi pemegang saham.”
“Meski dalam kondisi ekonomi yang menantang,” pungkas Sandi Rahaju, melalui siaran pers resmi di situs BEI.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center